Rabu, 02 November 2011

Berdamailah dulu dengan dirimu sendiri


Pencarian manusia untuk berdamai dengan diri sendiri mampu melampui berbagai kesakitan fisik dan mental, mengintimidasi intelektual lalu memaksanya untuk bergabung kedalam suatu “perdamaian kompensasi” yang dirancang dan dibangun oleh kesadaran idealisme diri, melalui berbagai perdebatan logika dan hingar bingar dentuman pembrontakan jiwa. Semua hanya berawal dari tanda tanya yang terus mengusik keberadaan diri, hasil interpretasi masing-masing individu yang memang tak pernah tenang dikedalaman jiwanya sehingga menghasilkan “persepsi” yang kadang melahirkan “sesuatu yang kontroversial.”

Interpretasi keberadaan diri dan bentuk aktualisasinya mengantarkan manusia kedalam berbagai tipolog;i dari ranah “Ketenangan Religius” sampai pada bentuk “menakali jiwa dan tubuh”,  dari “Kearifan Budaya Tradisional” sampai “Kontroversial kosmopolitan”. Semuanya sebenarnya lagi-lagi adalah masalah yang manusiawi; yaitu pencapaian penafsiran atas diri dan keberadaanya serta bagaimana bentuk yang “selalu dicari jiwa” terhadap rongga wadahnya yaitu “fisik atau tubuh
 —